Grup Musik Nasyid, Nebraz saat tampil menjadi bintang tamu pada acara Tasyakur Akbar 2016 jurusan KPI UIN SGD Bandung dengan tema KPI Go Internasional Bersama Kita Bisa, di Aula UIN, Jalan A.H. Nasution, Kota Bandung, Rabu (24/2/2016).
Bandung Raya - Pencapaian yang diraihnya akreditasi A dengan nilai 377 dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) oleh Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung, menjadi sebuah tantangan baru yang harus dihadapi.
Ketua Jurusan KPI UIN SGD Bandung, Dr. H. Mukhlis Aliyudin, M.Ag, didampingi Sekretaris Jurusan, Dr. Aang Ridwan, M.Ag mengatakan, akreditasi yang diraih ini sebagai bagian dari regulasi BAN untuk peningkatan kualitas prodi.
"Ada tujuh standar yang harus diisi dan dilengkapi untuk meraih akreditasi ini. Dan jurusan KPI sudah bisa mengisi berbagai macam isian tersebut. Kemudian, dilengkapi dengan sejumlah fakta dan diorientasikan untuk peningkatan kualitas," ujar Mukhlis kepada galamedianews di sela acara Tasyakur Akbar 2016 yang mengusung tema KPI Go Internasional Bersama Kita Bisa, di Aula UIN SGD Bandung, Jln. A.H. Nasution, Kota Bandung, Rabu (24/2/2016).
"Ada tujuh standar yang harus diisi dan dilengkapi untuk meraih akreditasi ini. Dan jurusan KPI sudah bisa mengisi berbagai macam isian tersebut. Kemudian, dilengkapi dengan sejumlah fakta dan diorientasikan untuk peningkatan kualitas," ujar Mukhlis kepada galamedianews di sela acara Tasyakur Akbar 2016 yang mengusung tema KPI Go Internasional Bersama Kita Bisa, di Aula UIN SGD Bandung, Jln. A.H. Nasution, Kota Bandung, Rabu (24/2/2016).
Menurut Mukhlis, ini pun menjadi sebuah capaian yang sangat membanggakan. Pasalnya, akreditasi A dengan nilai 377 ini menjadi yang tertinggi di UIN SGD Bandung dan tertinggi di antara jurusan KPI se-Indonesia. "Saya belum survei lagi di semua UIN, tapi setahu saya memang tertinggi di antara KPI lainnya di Indonesia," katanya.
Disinggung terkait tema Go Internasional dalam acara Tasyakur Akbar ini, Aang Ridwan menambahkan, ini sebagai pemicu bahwa KPI harus mampu mempertahankan kualitasnya. Bahkan, dengan akreditasi ini pun, menjadi pekerjaan rumah dan beban dari prodi, mahasiswa, para alumni dan dosen.
"Saya punya mimpi jurusan KPI ini ingin menjadi bagian dari kelas perguruan tinggi di dunia. Selain itu, target ke depannya pun kami ingin bisa meraih ISO (International Organization for Standardization)," harapnya.
"Saya punya mimpi jurusan KPI ini ingin menjadi bagian dari kelas perguruan tinggi di dunia. Selain itu, target ke depannya pun kami ingin bisa meraih ISO (International Organization for Standardization)," harapnya.
Sementara itu, Dosen KPI yang juga Mubaligh Nasional, Jujun Junaedi mengatakan, capaian ini menjadi sebuah prestasi yang sangat membanggakan, membahagiakan, sekaligus menjadi tantangan.
"Saya katakan kepada semua mahasiswa, ini bukan hanya A sebagai huruf atau angka. Tapi bagaimana dengan nilai A ini KPI sebagai sebuah jurusan menawarkan sumbangsih untuk bangsa, negara dan agama khususnya.
"Saya katakan kepada semua mahasiswa, ini bukan hanya A sebagai huruf atau angka. Tapi bagaimana dengan nilai A ini KPI sebagai sebuah jurusan menawarkan sumbangsih untuk bangsa, negara dan agama khususnya.
Selain itu sebagai satu produk atau output yang nantinya berkualitas untuk menjawab tantangan jaman, terutama di bidang penyiaran Islam," ujar Jujun.
Sebab, tambah Jujun, tantangan dakwah ke depannya dirasa akan sangat berat. Dan ini harus dijawab oleh para lulusan KPI, yakni tantangan dakwah pada kondisi kekinian.
"Di antaranya dengan dakwah dengan metode mumpuni, memahami database tentang mad'u, teori dan metode komunikasinya, serta yang lainnya," jelasnya.
"Di antaranya dengan dakwah dengan metode mumpuni, memahami database tentang mad'u, teori dan metode komunikasinya, serta yang lainnya," jelasnya.
Sumber: galamedianews.com