Oleh Noviansyah*
Belumlah lama kurasakan
Jahiliyahnya mencekam
mengutuk setiap sudut malam
Bersujud pada yang bukan Esa
Malam telah membuka jemarinya
dan menggenggam hati kecilku
bangunku pun kurasa risau
mimpiku hanyalah pukau
Aku terbangun sebelum fajar
ingin kusaksikan peradaban baru
peradaban yang dibawa
oleh matahari...
Menyinari. . .
Menerangi. . . . .
Menghidupi. . . . . .
Putra malam tersenyum sendu
lepaslah sudah dekapan malam
Gelap sudah tiada
terang pun mulai meraba
Matahariku biasa saja
Namun cahayanya sungguh tak biasa
*) Penulis adalah mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung angkatan 2012